Wednesday, October 13, 2010

NASIONALISME

         meskipun soekarno mengutip konsep Nasionalismenya Ernest Renan & Otto Bauer tentang bangsa dia berhasil membangkitkan rasa percaya diri bangsa indonesia dalam memerangi kolonialisme yang ada di indonesia, banyak kendala-kendala yang di hadapi dalam proses pencapaiannya diantaranya perbedaan pandangan dari ke dua organisasi SI (serikat islam) & PKI (partai komunis indonesia), SI menilai jika PKI lebih mementingkan revolusi dunia ketimbang indonesia, sedangkan PKI menilai SI mengabdikan pada pan islamisme ketimbang penderitaan rakyat. Soekarno mengambil langkah tegas untuk segera mendamaikan ke dua kubu tersebut agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan , ia melihat keharusan untuk bersatu dan mulai merintis kearah pembentukan suatu organisasi masa yang mencakup keseluruhannya sebagai sarana untuk mengembangkan kekuatan yang mampu menentang kekuasaan rezim kolonial, usaha-usaha yang di lakukan soekarno adalah dengan mengatakan bahwa riba adalah hal yang di larang oleh agama islam dan kaum marxis menganut faham anti kapitalis yang jelas-jelas menjalankan praktek riba jadi tidak ada perbedaan pandangan antara ke dua kubu tersebut oleh karena itu soekarno menghimbau untuk meredam perbedaan-perbedaan dari ke dua organisasi tersebut, kaum tertindas adalah orang-orang islam dari praktek kolonialis yang menjalankan kapitalisasi, kaum marxis menentang paraktek kapitalis di bumi indonesia bahkan di dunia, modal-modal yang ada di indonesia adalah modal asing maka tak salah jika mereka memerangi musuh yang jelas-jelas masuk ke dalam kategori negatif dalam perspektif organisasi mereka, bung karno "panggilan akrabnya" optimis dengan keberhasilannya terinspirasi dari seorang tokoh india Mahatma Gandhi yang berhasil menyatukan golongan islam, hindu, parsi, sikh & kaum jainis, ia mencerna hal tersebut ke dalam kebudayaan timur hingga suatu ketika Jhon Ingleson mengomentari bahwa gagasan tersebut hasil mengutip dari seorang tokoh india, agaknya soekarno menggunakan segala cara untuk mempersatukan bangsa indonesia dari ideologi dan aliran yang berbeda ada kerancuan ketika mengartikan antara filsafat materialisme & historisme material tetapi karena dia sosok yang merasa selalu benar dia tidak pernah memperdulikan demi mempersatukan islamisme dan marxisme ke dalam nasionalisme, tetapi ketika itu pula soekarno merasa gerakan nasionalisme tidak begitu solid karena kolonial hindia belanda memiliki senjata devide et empire  yang bisa merancukan/merusakan nasionalisme bangsa indonesia sehingga dia memutuskan untuk membentuk partai tunggal dengan tetap mempertahakan perbedaan kelompok tersebut, dalam pidatonya di kongres SI pekalongan 1927 tumbuhlah front-front persatuan seperti PNI, SI, Boedi Utomo, pasundan, sarekat sumatra, komunitas Betawi dan kelompok studi di surabaya yang kemudian tumbuh juga PPPKI (pemufakatan perhimpunan-perhimpunan politik kebangsaan indonesia) 1927 di bandung yang di maksudkan sebagai wadah permusuhan bagi orang-orang kulit putih, lebih jelasnya PPPKI adalah federasi yang ada tanpa tuntutan ideologi kecuali menerima gagasan untuk memerangi musuh berjuang untuk mencapai kemerdekaan indonesia, tujuan awal terbentuknya untuk menggalang kesatuan sebagai dorongan kepada masyarakat untuk berani dalam menghadapi kolonialis sementara ia memimpin PNI ke arah radikal dan anti kerja sama dengan belanda, keberadaan organisasi tersebut adalah peristiwa penting yang menunjukan keinginan yang besar hingga keberadaan orang-orang muda yang mengibarkan bendera sekuler membuat H.Agus salim cemas dan menumpahkan dalam surat kabar, mengenai hal tersebut soekarno pun menanggapi melalui surat kabar yang sama, sungguh perjuangan tidak mudah dan murah dalam meraih kemerdekaan di bumi pertiwi yang kaya akan aneka ragam warisan dunia

No comments:

Post a Comment